Saturday, March 22, 2014

Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti the "Russian State Security Commitee"



KGB atau singkatan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (bahasa Rusia: Комите́т Госуда́рственной Безопа́сности; bahasa Indonesia: Komite Keamanan Negara), adalah nama badan intelijen Uni Soviet dari tanggal 13 Maret 1954 sampai tanggal 6 November 1991.




Cikal bakal KGB adalah sebuah komisi luar biasa Rusia untuk memberantas kontra revolusi dan sabotase yang dinamakan Cheka, yang didirikan pada Desember 1917 dan pertama kali dipimpin oleh seorang Polandia, Felix Dzerzhinsky. Felix sendiri mengatakan bahwa Cheka bukanlah pengadilan namun harus membela revolusi dan menghancurkan musuh meskipun pedangnya tidak sengaja jatuh ke kepala orang yang tidak bersalah. Cheka berdiri ketika rakyat Rusia mulai tidak suka dengan kekuasaan Lenin dan kaum Bolshevik-nya. Memiliki anggota sekitar 31.000 personel dan tugasnya bertambah menjadi semacam sensor dan pemerang agama serta mendirikan kamp-kamp konsentrasi dan kamp-kamp kerja.
Lembaga Cheka dihapus ketika kaum Bolshevik memenangi Perang sipil Rusia. Namun polisi politik tetap dipertahankan dan bernama GPU (direktorat politik negara) dan menjadi bagian dari NKVD, Komisariat Rakyat Dalam Negeri. Pada tahun 1923 namanya diubah menjadi GPU (Direktorat Negara Gabungan Politik).

Felix Dzerzhinsky terkena serangan jantung setelah berpidato selama 2 jam non-stop dalam pertemuan Komite Sentral Partai Bolshevik dan meninggal dunia tanggal 20 Juli 1926. Untuk sementara posisinya digantikan oleh Yevgeny Tuchkov sebagai kepala GPU. Pada akhirnya GPU digantikan oleh NKVD tahun 1934 dan dipimpin oleh Genrikh Yagoda. Dan pada masa Yagoda inilah Sergey Kirov, Ketua Partai Komunis Uni Soviet cabang Leningrad, tewas ditembak tanggal 1 Desember 1934 di Institut Smolny. Pembunuhnya, Leonid Nikolaev, adalah orang suruhan NKVD yang akhirnya juga ikut ditembak oleh NKVD.




Pembunuhan Kirov ini diduga kuat merupakan perintah dari Stalin, yang merasa tersaingi dengan popularitas Kirov sebagai salah seorang anggota partai. Singkatnya, peristiwa ini menandai dimulainya Teror Besar di Uni Soviet, yang akan dimainkan oleh NKVD. Limapuluh juta rakyat Soviet tewas ditembak maupun kelelahan bekerja di kamp kerja paksa Gulag. Tidak puas dengan hal ini, Stalin pun melancarkan gerakan sapu bersih di jajaran ofisial pemerintahan Uni Soviet dan partai komunis. Banyak pejabat tinggi pemerintahan dan anggota partai yang dibunuh, bahkan badan intelijen pun tak luput dari gerakan sapu bersih Stalin. Genrikh Yagoda dan Nikolai Yezhov turut menjadi korban pembersihan besar-besaran ini.
Lavrenty Beria akhirnya menjabat sebagai kepala NKGB, satu bagian dengan NKVD. Pada tahun 1945 NKGB berubah nama menjadi MGB (Kementerian Keamanan Negara). Lavrenty Beria menjadi anggota politbiro dan pengurus harian Uni Soviet. Namun Beria sendiri dianggap terlalu berpengaruh terhadap Stalin, sehingga setelah meninggalnya Stalin, Beria ditangkap dengan tuduhan menjadi mata-mata Inggris, dan akhirnya ditembak mati tanggal 23 Januari 1953. Dinas rahasia itu sendiri, tanggal 13 Maret 1954, resmi diganti menjadi KGB.

Pada prinsipnya, KGB merupakan "pedang dan perisai" Partai Komunis Uni Soviet. Fungsinya sebagai dinas penerangan dan menjaga agar partai dapat tetap terus berkuasa.
Menjadi anggota KGB adalah menjadi bagian elit dalam pemerintahan Uni Soviet. Anggotanya dipilih dengan cermat dan teliti, di antaranya dengan menulusuri universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya. Keluarga pembantu KGB sendiri dapat mengajukan diri menjadi calon anggota. Bekerja untuk KGB ada manfaatnya, bergaji tinggi (lebih-lebih terhadap standar hidup Soviet pada masa itu), hidup lebih mewah, kadang-kadang dikirim ke luar negeri dan termasuk orang yang dapat menerima informasi lebih di Uni Soviet. Semua ini merupakan imbalan bagi loyalitas yang tak tergoyahkan dan isolasi sosial yang dijalani oleh anggotanya, sebagai konsekuensi profesi.

KGB ditempatkan untuk hampir seluruh lapisan masyarakat dari tingkat bawah, personalia perusahaan, flat atau apartemen bahkan pejabat top hingga perwira tinggi. Selain 375.000 tenaga bayaran KGB, juga informan-informan yang melaporkan keadaan negara tetangga (terutama negara-negara Blok Timur). Akibat dari banyaknya personel, banyak surat anonim dan laporan tak berguna, bahkan jatuh korban.
KGB memberi perhatian khusus pada kaum disiden yakni kaum intelektual pembangkang, misalnya yang menuntut kebebasan berbicara dan mendirikan partai politik. Pada masa Yuri Andropov menjabat sebagai kepala KGB akhir 1970-an, KGB menumpas gerakan disiden terorganisasi. Banyak yang diusir keluar negeri, maupun dipenjarakan bertahun-tahun dalam kamp konsentrasi atau masuk rumah sakit jiwa terutama orang orang yang didiagnosis menderita "paranoid gila yang ingin mengubah masyarakat".
Untuk turis dan wisatawan bahkan pelajar dam karyawan asing yang berkunjung ke Uni Soviet, mereka harus melalui kantor wisata Inturis yang merupakan organisasi bagian KGB. Turis pada masa itu hanya boleh mengunjungi tempat-tempat tertentu agar mudah diawasi, juga diadakan pembatasan-pembatasan terhadap para pelajar dan karyawan asing agar tidak terlalu dekat dengan penduduk setempat. Meskipun demikian, KGB juga berusaha merekrut orang asing sebagai mata-mata khususnya di kalangan diplomat dan cendekiawan.

Selain dinas rahasia, KGB juga merupakan dinas informasi atau penerangan. Caranya cukup lazim dengan dinas dinas rahasia atau penerangan lainnya, mengumpulkan informasi dan menganalisa data-data di antaranya baik dari foto satelit, alat penyadap, dan data-data komputer. Berbeda dengan CIA, KGB untuk memperoleh informasinya terutama dari negara-negara asing, lebih banyak memanfaatkan kubu diplomatik. Diperkirakan 70% dari karyawan kedutaan besar Uni Soviet bekerja untuk KGB dan dinas rahasia, yang sebenarnya lazim atau sudah menjadi "rahasia umum" dilakukan oleh setiap perwakilan baik setingkat kedutaan maupun konsulat setiap negara.
Bahkan maskapai penerbangan Aeroflot juga melakukan "tugas rahasia" dari KGB melalui para penerbang yang mengetahui sistem navigasi, kontrol dan pelabuhan udara di berbagai negara yang diterbangkannya. Pesawat komersial bisa saja dilengkapi dengan peralatan spionasi dan bahkan pesawat milik Aeroflot pernah secara "tidak sengaja" terbang di wilayah militer terlarang Amerika Serikat. Namun orang-orang Soviet sepertinya tahu bahwa pemerintah Barat tidak akan menembak jatuh pesawat yang tersesat. Berbeda dengan perlakuan terhadap pesawat Boeing 747 Korean Air milik Korea Selatan yang ditembak jatuh AU Uni Soviet dengan pesawat Su-15 "Flagon" karena dikatakan melintasi wilayah udara terlarang Uni Soviet di kawasan Vladivostok dan Semenanjung Kamchatka, pada tahun 1983.
Meskipun di bagian luar negeri tercatat terdapat 25.000 agen dari 375.000 agen, strategi KGB rupanya mementingkan jumlah banyak. Dinas rahasia Barat sering merasa diawasi dengan banyaknya agen-agen Soviet sehingga jalan keluarnya adalah "mempersona non grata"-kan mereka (yang dicurigai sebagai agen Soviet).





Namun di bawah pimpinan Yuri Andropov (menjabat antara 1967-1981), cara kerja KGB yang dianggap "kasar" itu dibuat lebih halus. Mereka berusaha mengerti banyak tentang keadaan negara mereka tempat bertugas dan tidak ingin kelihatan mencolok. Bahkan untuk memulihkan citranya, KGB membuat semacam "007-nya Soviet".

Ketika Uni Soviet berada di ambang keruntuhan pada awal 1990-an, kelompok garis keras Partai Komunis Uni Soviet berkonspirasi dengan KGB mengadakan sebuah percobaan kudeta terhadap Presiden Mikhail Gorbachev, namun gagal. Kudeta ini, ditambah dengan peristiwa-peristiwa lain yang mengikutinya menyebabkan Uni Soviet akhirnya resmi dibubarkan tanggal 25 Desember 1991. KGB lebih dulu dibubarkan secara resmi pada 3 Desember tahun itu juga. Pada tanggal 3 April 1995, Presiden Rusia Boris Yeltsin membentuk badan baru, FSB (Federalnaya Sluzhba Bezopasnosti, terjemahan bahasa Indonesia: Dinas Keamanan Federal). Secara fungsional (dan cara kerja) dinas baru ini masih tetap sama dengan KGB. FSB berperan sebagai badan intelijen dan keamanan domestik (terutama kegiatan anti-terorisme), dan kontraintelijen. Sementara intelijen luar negeri diurus oleh SVR (Sluzhba Vneshney Razvedki, terjemahan bahasa Indonesia: Dinas Intelijen Asing)
Belarus adalah satu-satunya negara pasca Uni Soviet dimana dinas intelijen masih disebut KGB dalam bahasa Rusia. Pendiri KGB, Felix Dzerzhinsky, adalah seorang Polandia yang lahir di Belarus dan masih dianggap sebagai pahlawan nasional di Belarus.
Vladimir Putin, presiden Rusia pada periode 2000-2008 dan perdana menteri pada 2008-2012 (sebelum dipilih kembali menjadi presiden pada tahun 2012), pernah menjadi seorang agen KGB di Berlin, Jerman Timur, berdinas bersama dinas rahasia Jerman Timur, STASI. Sementara itu, Yuri Andropov, Presiden dan Sekjen Partai Komunis Uni Soviet, juga pernah menjabat sebagai kepala KGB.

Nama KGB oleh orang Rusia sendiri sering diplesetkan menjadi "Kontora Grubykh Banditov", yang artinya adalah "asosiasi bandit kasar."

No comments:

Post a Comment