Friday, March 21, 2014

Auschwitz the "Three Main Nazi Concentration Camps"

Arbeit macht frei ( Kerja membuat engkau merdeka)


Auschwitz adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi tiga kamp konsentrasi Jerman Nazi utama dan 40-50 sub-kamp. Nama ini diambil dari versi Jerman nama kota Polandia di dekat sana, Oświęcim, terletak 60 km barat daya Krakow.

Pada tahun 1979, kamp ini masuk ke dalam salah satu daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, untuk menghormati para tawanan yang sudah meninggal dan bukti kematian orang yang tak terhitung jumlahnya, salah satu bukti kejahatan yang tak terbantahkan yang pernah dilakukan oleh manusia, Ini juga sebuah monumen untuk sebuah kekuatan dengan semangat manusia yang dalam kondisi yang mengerikan kesulitan menolak upaya dari rezim Nazi Jerman untuk menekan kebebasan dan berpikir bebas dan untuk melenyapkan ras keseluruhan.
Bangunan yang menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO ini adalah tempat penting dari memori untuk seluruh umat manusia selama pembantaian, kebijakan rasis dan kebiadaban, yang merupakan tempat memori kolektif kita tentang pasal ini, gelap dalam sejarah kemanusiaan, penyebaran kepada generasi muda dan menjadi tanda peringatan dari banyak ancaman dan konsekuensi tragis dari ideologi ekstrim dan penolakan martabat manusia.

Dimulai pada 1940, Nazi Jerman membuat beberapa kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan di wilayah Auschwitz, yang pada masa itu telah dikuasai oleh Nazi Jerman. Kamp-kamp ini merupakan bagian utama dari Holocaust.
Ketiga kamp utama itu adalah:

  • Auschwitz I, kamp konsentrasi orisinal yang digunakan sebagai pusat administrasi bagi seluruh kompleks itu, dan merupakan tempat kematian sekitar 70.000 orang Polandia, kaum homoseksual dan tawanan perang Soviet.
  • Auschwitz II (Birkenau), sebuah kamp pemusnahan dan tempat kematian sekitar 1 juta orang Yahudi, 75.000 orang Polandia, homoseksual, dan sekitar 19.000 orang gipsi.
  • Auschwitz III (Monowitz), yang digunakan sebagai kamp kerja paksa untuk perusahaan IG Farben.

Jumlah keseluruhan korban Nazi di sini masih diperdebatkan, namun pada umumnya diperkirakan sekitar 1-1,5 juta orang.

Seperti semua kamp konsentrasi Nazi lainnya, kamp-kamp Auschwitz dioperasikan oleh perwira SS di bawah Heinrich Himmler. Para komandan kamp ini adalah para perwira SS-Obersturmbannführer Rudolf Franz Ferdinand Höß sampai musim panas 1943, dan belakangan Arthur Liebehenschel dan Richard Baer. Höß memberikan gambaran terinci tentang pekerjaan di kamp itu ketika ia diinterogasi setelah perang usai dan juga di dalam otobiografinya. Ia digantung pada 1947 di depan pintu masuk menuju krematorium Auschwitz I. Kepala kamp perempuan ditangani oleh Johanna Langefeld, Maria Mandel dan terakhir oleh Elisabeth Volkenrath.

Auschwitz I digunakan sebagai pusat administrasi seluruh kompleks itu. Kamp ini didirikan pada 20 Mei, 1940, di atas barak tua militer Polandia. Sebuah kelompok yang terdiri atas 728 tawanan politik Polandia dari Tarnów menjadi penghuni pertama Auschwitz pada 14 Juni tahun itu. Kamp itu mulanya digunakan untuk menginternir para intelektual dan anggota gerakan perlawanan Polandia. Belakangan juga untuk para tawanan perang Soviet. Kriminal Jerman biasa, "unsur-unsur anti sosial", dan kaum homoseksual juga dipencarakan di situ. Orang Yahudi pun dikirim ke kamp itu, dimulai dengan pengiriman pertama (dari Tarnów). Biasanya di kamp itu ditawan 13.000 hingga 16.000 orang; namun pada 1942 jumlahnya mencapai 20.000 orang.

Pintu masuk Auschwitz I dipasangi (hingga kini) tulisan yang bernada sinis "Arbeit macht frei", "Kerja (akan) membuat (engkau) merdeka" (atau "kerja itu membebaskan"). Para tahanan kamp yang keluar dari kamp di siang hari untuk bekerja di proyek bangunan atau di ladang disuruh berbaris melalui gerbang itu pada saat musik dari orkestra dibunyikan. Berlawanan dengan apa yang biasanya digambarkan dalam sejumlah film, kebanyakan orang Yahudi ditahan di kamp Auschwitz II, dan tidak melalui tanda ini.


Para perwira SS memilih sejumlah tawanan, umumnya para kriminal Jerman, sebagai pengawas yang mendapatkan hak-hak khusus atas teman-teman setawanan yang lain (yang disebut kapo). Berbagai tingkatan tawanan dibedakan dengan tanda-tanda khusus pada pakaian mereka. Orang Yahudi biasanya diperlakukan paling buruk. Semua tawanan harus bekerja. Kecuali di pabrik-pabrik senjata yang berhubungan dengan kamp, hari Minggu digunakan untuk membersihkan, mandi, dan para tawanan tidak disuruh bekerja.
Sekitar 700 tawanan berusaha melarikan diri dari kamp-kamp Auschwitz selama kamp itu digunakan, dan sekitar 300 orang berhasil. Hukuman yang biasa dijatuhkan bagi mereka yang berusaha lari adalah hukuman mati dengan dibiarkan lapar; keluarga dari mereka yang melarikan diri kadang-kadang ditangkap dan ditahan di Auschwitz dan dengan sengaja dipertontonkan kepada tawanan yang lain untuk menakut-nakuti mereka.

Kamp-Kamp konsentrasi di Auschwitz

Auschwitz I

Tuntutan kerja yang berat, ditambah dengan gizi dan kesehatan yang buruk, menyebabkan tingginya tingkat kematian di antara para tahanan.

Blok 11 dari Auschwitz I adalah "penjara di dalam penjara". Di sini berbagai pelanggaran peraturan diganjar hukuman. Sejumlah tahanan disekap selama beberapa hari di sel-sel yang terlalu kecil bahkan untuk duduk. Yang lainnya dihukum mati dengan ditembak, digantung, atau dibiarkan kelaparan.
Pada September 1941, tentara SS melakukan sejumlah tes gas beracun di blok 11, yang mematikan 850 orang Polandia dan Rusia dengan menggunakan sianida. Eksperimen pertama dilakukan pada 3 September 1941 dan mematikan 600 orang tahanan perang Soviet. Zat yang menghasilkan gas sianida yang sangat beracun ini dijual dengan merek dagang Zyklon B, dan semula dimaksudkan sebagai pestisida yang digunakan untuk membunuh kutu rambut. Uji coba ini dianggap sukses, lalu dibangunlah sebuah kamar gas dan krematorium dengan mengubah sebuah bungker. Kamar gas ini beroperasi dari 1941 hingga 1942 dan kemudian diubah menjadi tempat perlindungan dari serangan udara.

Perempuan-perempuan pertama tiba di kamp ini pada 26 Maret 1942. Sejak April 1943 hingga Mei 1944, Prof. Dr. Carl Clauberg, seorang ginekolog, melakukan eksperimen sterilisasi pada perempuan-perempuan Yahudi di blok 10 dari Auschwitz I, dengan maksud mengembangkan metode suntik sederhana untuk digunakan pada orang-orang Slavia. Dr. Josef Mengele bereksperimen pada orang-orang kembar di kompleks yang sama. Para tahanan di rumah sakit kamp yang tidak segera sembuh biasanya dibunuh dengan suntikan maut fenol.
Bordil kamp, yang diresmikan pada musim panas 1943 atas perintah Himmler, bertempat di blok 24 dan digunakan untuk para tawanan yang mendapatkan hak-hak khusus. Bordil ini diisi oleh perempuan-perempuan yang dipilih secara khusus, dan oleh sejumlah relawati dari antara tahanan perempuan.

Auschwitz II (Birkenau)

Auschwitz II (Birkenau) adalah kamp yang dikenal banyak orang sebagai "Auschwitz". Di sinilah ratusan ribu orang ditahan dan lebih dari satu juta orang dibunuh, umumnya orang Yahudi.
Kamp ini terletak di Brzezinka (Birkenau), sekitar 3 km. dari Auschwitz I. Kamp ini dirancang sesuai dengan konsep fungsionalisme Bauhaus. Konstruksinya dimulai pada 1941 sebagai bagian dari solusi terakhir (Endlösung). Kamp ini berukuran 2,5 km. x 2 km. dan dibagi ke dalam beberapa bagian, masing-masing dipisahkan ke dalam bidang-bidang. Bidang-bidang maupun kamp itu sendiri dikelilingi oleh kawat berduri yang dialiri listrik (yang digunakan oleh sejumlah tahanan untuk bunuh diri). Kamp ini menampung hingga 100.000 orang.
Namun demikian, maksud utama kamp ini bukanlah tempat tawanan dengan kerja paksa (seperti Auschwitz I dan III) melainkan untuk dimusnahkan. Untuk maksud ini, kamp itu dilengkapi dengan empat krematorium dengan kamar gas. Masing-masing kamar gas dirancang untuk bisa menampung hingga 2.500 orang. Pemusnahan besar-besaran dimulai musim semi 1942.
Kebanyakan orang tiba di kamp itu dengan kereta api, seringkali dengan perjalanan yang mengerikan di kereta-kereta sapi yang berlangsung hingga beberapa hari. Dari 1944 rel-rel kereta itu dibuat hingga masuk ke kamp itu sendiri. Sebelumnya, para tahanan yang tiba disuruh berbaris dari stasiun Auschwitz hingga ke kamp. Kadang-kadang, seluruh kiriman itu segera dikirim ke kamar gas. Pada kali lain, orang-orang Nazi akan melakukan "seleksi", seringkali oleh Josef Mengele, dengan maksud memilih siapa yang akan segera dibunuh dan siapa yang akan dipenjara sebagai tenaga kerja paksa atau digunakan untuk eksperimen medis. Anak-anak kecil dipisahkan dari ibu mereka dan ditempatkan dengan perempuan-perempuan yang lebih tua untuk digas, bersama-sama dengan mereka yang sakit, lemah, dan lanjut usia.
Tahanan-tahanan yang tiba dan bertahan dalam seleksi awal akan ditempatkan selama beberapa waktu di ruang-ruang karantina dan kemudian dipekerjakan di tempat pemeliharaan kamp atau untuk perluasannya, atau dikirim ke salah satu kamp kerja di sekitar tempat itu.
Sebuah bagian dari kamp itu disediakan untuk para tahanan perempuan. Pada bagian lain yang dikenal sebagai "Kanada" (karena orang Jerman percaya bahwa Kanada adalah tanah yang sangat kaya), harta milik para tahanan yang tiba di situ dipilah-pilah dan disimpan, untuk dialihkan kepada pemerintah Jerman. Barang-barang seperti uang, mata uang, perhiasan, logam mulia dan intan permata disingkirkan dari "Kanada" dan dikirim ke "Reichsbank" (Bank Negara).
Mereka yang dipilih untuk dipunahkan dikirim ke salah satu dari empat kompleks kamar gas/krematorium raksasa, yang kesemuanya terletak di pinggiran kamp. Dua dari krematorium ini (Krema II dan Krema III) masing-masing mempunyai ruang untuk melepas pakain di bawah tanah serta kamar gas, yang masing-masing dapat memuat ribuan orang. Untuk menghindari kepanikan massa, para korban diberitahu bahwa mereka ke situ untuk mandi; untuk menguatkan kesan ini, sejumlah pancuran dipasang di kamar gas itu, meskipun tidak pernah sungguh-sungguh dihubungkan dengan pipa air. Para korban diperintahkan melepaskan seluruh pakaian dan meninggalkan harta milik mereka di ruang ganti pakaian di sebuah lokasi yang dapat mereka ingat, lalu disuruh masuk ke kamar gas di sebelahnya. Begitu para korban dikunci rapat di kamar itu, zat beracun Zyklon B dikeluarkan dari lubang-lubang di langit-langit. Kamar-kamar gas di Krema IV dan V terletak di muka bumi dan Zyklon B dicurahkan melalui jendela-jendela khusus di dinding. Sejumlah tahanan kamp yang terpilih yang disebut Sonderkommandos mengeluarkan mayat-mayat dari situ dan kemudian membakarnya di sebuah ruang oven yang merupakan bagian dari bangunan yang sama.
Pada Maret 1944 Jerman menyerang Hongaria. Antara Mei dan Juli 1944 sekitar 438.000 orang Yahudi dari Hongaria dideportasi ke Auschwitz-Birkenau dan mayoritas dari mereka dibunuh di sana. Ketika semua krematorium di situ kewalahan, mayat-mayat itu dibakar di lubang-lubang terbuka.
Banyak orang Gipsi ditahan di sebuah bagian khusus dari kamp itu. Kebanyakan dari mereka ditempatkan di unit-unit keluarga. Mereka digas pada Juli 1944. Pada 10 Oktober, 800 anak-anak Roma secara sistematis dibunuh di Birkenau.
Pada 7 Oktober 1944, para Sonderkommandos Yahudi (para tahanan yang dipisahkan dari kamp utama dan dilibatkan dalam operasi kamar gas dan krematorium) melakukan pemberontakan. Para tahanan perempuan menyelundupkan bahan-bahan peledak dari sebuah pabrik senjata, dan krematorium IV sebagian hancur karena sebuah ledakan. Lalu para tahanan itu berusaha melarikan diri, tapi semuanya - 250 orang - segera terbunuh.

Auschwitz III dan kamp-kamp satelit

Kamp-kamp kerja satelit di sekitarnya terkait erat dengan industri Jerman dan berhubungan dengan pabrik-pabrik senjata, tempat-tempat penempaan besi dan tambang-tambang. Kamp kerja yang terbesar adalah Auschwitz III Monowitz, yang mulai beroperasi pada Mei 1942. Kamp ini dihubungkan dengan pabrik karet sintetis dan bahan bakar cair Buna-Werke milik IG Farben. Secara teratur para dokter dari Auschwitz II mengunjungi kamp-kamp kerja itu dan memilih mereka yang lemah dan sakit untuk dikirim ke kamar-kamar gas di Birkenau. Sub-sub kamp terbesar dibangun di Trzebinia, Bleechammer dan Althammer. Sub-sub kamp perempuan dibangun di Budy , Plawy, Hindenburg, Gleiwitz I, II, III, Rajsko dan di Lichtenwerden

No comments:

Post a Comment