Tuesday, April 8, 2014

Sarcosuchus The "Flesh Crocodile"

Sarcosuchus adalah genus dari buaya punah zaman cretaceous tengah tepatnya 112 juta tahun lalu. Panjangnya sepanjang bus kota dan beratnya sama dengan paus kecil. Sarcosuchus adalah seekor Crocodyliform yang paling besar diantara para genusnya yang merupakan buaya. Sarcosuchus pun mengalahkan berat buaya air asin yang kita ketahui sebesar 8 ton.


File:Mus Nat Hist Nat GPAC Paris 13052012 08.jpg
S. imperator holotype, Muséum national d'Histoire naturelle, Paris

Albert-Félix de Lapparent seorang paleolontologist dari perancis, menemukan sisa-sisa (fosil) dari Sarcosuchus setelah menghabiskan ekspedisi yang mencakup rentang dari tahun 1946 sampai 1959 di Gurun Sahara, Ditemukan fragmen-fragmen tengkorak, tulang, gigi, sisik. Pada tahun 1964, sebuah tengkorak yang hampir lengkap ditemukan di Niger oleh CEA Perancis, tapi tidak sampai tahun 1997 dan 2000 yang sebagian besar anatomi dikenal ilmu pengetahuan, ketika sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh ahli paleontologi Amerika Paul Sereno menemukan 6 spesimen baru, termasuk satu dengan sekitar setengah kerangka utuh dan sebagian besar tulang belakang.


File:Sarcosuchus BW.jpg
Restorasi dari fosil S. Imperator

Sarcosuchus di habitatnya sendiri pun berbagi air dengan para Lurdusaurus yang merupakan Iguanodontian yang umum di wilayah tersebut dan para relatif dari Ouranosaurus. Fosilnya ditemukan di Tenere Desert, di Gadoufaoua lebih khusus lagi di Elrhaz Formation dari Tegama Group. Berdasarkan penemuannya fosilnya berasal dari Aptian Akhir ke Albian awal dari Cretaceous Awal yaitu 112 juta tahun lalu. Berdasarkan stratigrafi daerah dan fauna akuatik yang ditemukan di dalamnya menunjukkan bahwa daerah itu dulunya adalah sebuah lingkungan fluvial pedalaman , seluruhnya air tawar di alam dengan iklim tropis lembab, membuat cocok didiami oleh Sarcosuchus.

File:Large crocodyliformes.svg
Sarcosuchus Imperator( Biru) dibandingkan dengan genus buaya lainnya.

No comments:

Post a Comment